QUIZ 3 IT GOVERNANCE Tentang Kemunduran PT Sharp



  1. TENTANG PT SHARP INDONESIA
PT Sharp Indonesia merupakan agen pemasaran dan perakitan buat produk TV dan audio bermerek Sharp yang berada di bawah supervisi perusahaan multinasional Sharp Corporation, Jepang. Produk-produk Sharp Indonesia antara lain TV, lemari es, mesin cuci, dan sebagainya.
PT Sharp Indonesia dapat dikatakan sebagai rajanya global elektronik tanah air. Karena sangat popolernya PT Sharp Indonesia, sebagian penduduk tanah air banyak yang memiliki produk elektronik yang dikeluarkan PT Sharp Indonesia.

  1. SEJARAH BERDIRINYA PT SHARP INDONESIA
Pada awal berdirinya, Sharp Indonesia bernama PT Yasonta. PT Yasonta didirikan oleh Martua R. Pangabean dan Jauw Tjong Kie pada 1969. Pada Juni 1970, Sharp Corporation melakukan penandatanganan perjanjian kolaborasi dengan PT Yasonta untuk agen pemasaran dan pabrik perakitan produk Sharp Corporation, seperti TV dan audio di Indonesia.
Dengan kolaborasi tersebut, PT Yasonta akhirnya membangun sebuah pabrik perakitan pertamanya buat produk TV dan audio. Pabrik tersebut berlokasi di Jalan Swadaya IV, Pulogadung, Jakarta Timur. Pabrik perakitan tersebut dibangun di atas tanah seluas 89.367 meter persegi. Pembangunan pabrik tersebut merupakan komitmen dari kolaborasi antara PT Yasonta dengan Sharp Corporation.
Pada 11 Maret 1971, PT Yasonta (Sharp Indonesia) menghasilkan produksi pertama produk Sharp yang dirakit di Indonesia. Produk tersebut ialah TV hitam putih. Seiring perkembangan zaman, teknologi pertelevisian pun berkembang. Pada 1975, PT Yasonta (Sharp Indonesia) memproduksi TV berwarna buat pertama kalinya. Pada 1977, PT Yasonta (Sharp Indonesia) mendirikan anak perusahaan buat menunjang pemasaran produk. Nama anak perusahaan tersebut ialah Firma Teladan.
Seiring berjalannya waktu, produk Sharp telah menjadi bagian dari gaya hayati masyarakat Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan pemberian gelar sebagai market leader buat produk jenis lemari es di Indonesia. Pada 1993, produk lemari es dari Sharp menjadi market leader atau pemimpin pasar dari produk yang sama dari kompetitor lainnya.
Pada 1 Juli 1994, PT Yasonta dan Sharp Corporation melakukan joint venture . Joint venture tersebut diaplikasikan dengan didirikannya perusahaan PT Sharp Yasonta Indonesia atau PT Sharp Indonesia. Selanjutnya, pada Desember 1994, PT Sharp Yasonta Indonesia mendirikan anak perusahaan nan bernama PT Sharp Yasonta Antarnusa. PT Sharp Yasonta Antarnusa ini didirikan buat melakukan pemasaran dan penjualan buat produk dari PT Sharp Yasonta Indonesia.
PT Sharp Yasonta Indonesia pun mendirikan PT Panadian Eka Jaya nan melayani servis dan layanan purnajual buat produk Sharp nan dirakit di Indonesia maupun produk Sharp nan diimpor dari luar. Banyaknya anak perusahaan nan didirikan membuat PT Sharp Yasonta Indonesia semakin maju dalam bidang industri alat elektronik. Kemajuan ini ditandai dengan diraihnya ISO 90002 oleh Sharp Indonesia pada September 1998.
Pada Mei 2005, PT Sharp Yasonta Indonesia dan PT Sharp Yasonta Antarnusa merger dan berganti nama menjadi PT Sharp Electronics Indonesia. Pada Juli 2005, Sharp Indonesia meraih penghargaan Golden Brand Award buat kategori produk lemari es. Setelah itu, pada September 2005, Sharp Indonesia meraih penghargaan Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA).
Kemajuan Sharp Indonesia membawa produk-produk nan dihasilkannya membanjiri pasar produk elektronik di Indonesia. Kemajuan ini pun membawa Sharp Indonesia mendapatkan penghargaan-penghargaan nan bergengsi.
C.     Analisa Kemunduran PT Sharp
Sharp corp mengalami kemunduran bisnisnya akibat jatuhnya harga flat panel dan menguatnya yen pada tahun 2008. Dan disebabkan pula karena kinerja yang memburuk dan persaingan antar pemproduksi LCD TV seperti Samsung Electronics Co Ltd dan LG Electronics Inc dari Korea. Namun, menurut Presiden Direktur Sharp Electronics Indonesia, Fumihiro Irie, mengatakan hingga kini belum ada PHK karyawan Sharp di Indonesia. Meski ada kemunduran yang pesat pada PT Sharp.
Dalam analisa yang saya peroleh mengenai kemunduran pabrik Sharp terhadap pengaruh kebijakan IT Governance yaitu kurangnya kebijakan budget yang harus dikeluarkan sesuai yang diproduksi dan tidak melihat secara bertahap proses naik turunnya mata uang yen saat itu. Meski begitu pihak perusahaan harus melakukan efisiensi pada segala proses produksi dan menghilangkan biaya yang tidak berdampak pada keuntungan.
Pada bulan Maret 2012, 10% saham Sharp Corporation berhasil diakuisisi oleh perusahaan elektronik yang berbasis di Taiwan yakni Hon Hai atau lebih dikenal dengan Foxconn. Sharp Corporation juga telah menerima investasi 100 juta dollar AS dari Samsung yang diterima pada Maret 2013. Produk-produk hasil pengembangan Sharp antara lain televisi, home theater, kulkas, pendingin ruangan (AC), mesin cuci, vacuum cleaner, telepon, kalkulator, smartphone, LED, Plasmacluster dan beberapa varian produk lainnya. Hingga saat ini Sharp telah hadir di lebih dari 55 negara di dunia termasuk Indonesia dengan dibantu oleh lebih dari 18.000 karyawan.
Pada awal tahun 2016, dua perusahaan raksasa elektronik asal Jepang pun menutup pabriknya di Indonesia yakni Panasonic dan Toshiba. Kondisi ini justru membuat PT SHARP Electronic Indonesia (SEID) semakin optimistis untuk tetap bertahan dan berkembang di Tanah Air. Menurut sumber yang saya ketahui, Presiden Direktur PT Sharp mengungkapkan, Sharp akan menjadikan apa yang terjadi di masa 2013 hingga 2015  sebagai pembelajaran untuk menentukan langkah ke depan dan mengisi market (akibat ditutupnya dua produsen besar Jepang) tersebut . Dimana pada tahun 2013 hingga 2015 kondisi ekonomi Sharp terlihat tidak begitu baik. Nilai tukar Rupiah juga tidak stabil dan kenaikan Upah Minimum. Dengan begitu ada kebijakan yang yang perlu dikeluarkan perusahaan Sharp seperti memperbaiki pasar penjualan, produksi produk baru setiap tahun, layanan dealer diperkuat dan memberikan rasa aman kepada pelanggan.
  1. REFERENSI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

download free rs2xml

Artikel tentang LINQ

Makalah Etika Politik Berdasarkan Pancasila